PENANGANAN PSIKOLOGIS PASCA GEMPA BUMI SUMEDANG
DOI:
https://doi.org/10.62667/begawe.v2i1.100Keywords:
Gempa Bumi, Psikoedukasi, Konseling, Terapi BermainAbstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman dalam kondisi georafisnya. Sebagai dampak dari posisi geografisnya, membuat Indonesia berpotensi besar untuk mengalami bencana alam, dalam hal ini adalah gempa bumi. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang mengalami bencana alam adalah wilayah Sumedang. Bencana gempa bumi Sumedang menimbulkan pengalaman traumatis, dan pada sebagian masyarakat telah berkembang ke arah ASD. Reaksi psikologis yang dialami sebagaian besar masyarakat pasca gempa adalah sebagian besar masyarakat teringat secara terus-menerus dengan peristiwa gempa yang terjadi. Mereka menyatakan lebih mudah terkejut dan merasa cemas berada di tempat tertutup terutama di malam hari. Perlu dilakukan penanganan untuk mengatasi ASD agar tidak berkembang menjadi PTSD. Penanganan yang dilakukan berbentuk psikoedukasi, konseling psikologis dan terapi bermain. Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, dalam penanganannya juga memperhatikan karakteristik dari subjek, dalam hal ini dengan memperhatikan usia peserta. Pengelompokan usia peserta dimaksudkan agar pemberian intervensi dapat sesuai dengan kebutuhan peserta dan karakteristik peserta.